Selasa, 05 April 2011 | By: Menulis Itu Mudah....

Nomor 568

Oleh: Syarif Yandi

568 adalah tempat berkumpulnya atau tempat penyatuan orang-orang dari berbagai daerah dengan maksud dan tujuan yang berbeda dan mempunyai kebiasaan yang berbeda pula. Badri adalah mahasiswa STIMIK yang senang sekali bermain gitar dan mendengarkan lagu, Badri adalah anak bungsu dari 6 bersaudara dan berasal dari keluarga yang kaya. Anehnya, Si Tukang Tidur itu berpenampilan yang acak-acakan dan tidak selalu memperhatikan tataan kondisi kamarnya. Mi instan adalah makanan favoritnya, di kamarnya selalu terdapat mi instan yang banyak, yang selalu siap untuk dimasaknya jika ia lapar.

Selain Badri dan saya yang bertempat tinggal di 568 itu alias mengekost di Jalan Imam Bonjol Gang Busri itu, ada juga Si Peminta dengan nama aslinya Rizal, alumni Teknik Untan itu mempunyai kebiasaan yang buruk. Si Peminta di sini adalah peminta air galon yang setiap harinya ngemis dan meminta-minta air galon kepada teman-teman yang lainnya. Badannya saja buntal seperti galon, tapi tidak mau membeli air galon untuk dirinya sendiri. Percuma sudah bekerja sebagai sales Agen Yamaha Motor, masih tetap saja ngemis air.

Dilanjutkan dengan Si Penasihat, Andi. Orang yang berpenampilan sederhana yang selalu menjadi tempat curhatan anak-anak kost jika ada masalah. Dia adalah pemberi nasihat yang baik bagi kami semua, tidak juga saya yang selalu curhat kepadanya tetapi hampir seluruh anak-anak yang mengekost di 568 juga. Bekerja di kantor dinas perikanan Kuburaya, alumni UGM jurusan akuntansi. Selain bisa di ajak curhat, bisa juga diajak ngeband, jadi di kost 568 itu ada tim bandnya.

Di kost 568 saya sebagai personil bassnya, Andi sebagai drummer, Badri gitaris, vokalis harus pasti ada juga yaitu Si Alim. Sebut saja Majinur, teman saya yang berasal dari Sambas yang kuliah di FKIP jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia alias satu jurusan dengan saya. Setiap hari Majinur mengajak dan mengingatkan anak-anak kost untuk shalat di mushola kost tersebut. Saya sangat terkesan dengan apa yang disampaikannya tentang agama setiap harinya itu. Selain mengaji Si Alim itu senang bernyanyi, dan satu hobi dengan saya yaitu ngeband.

Si Tukang Ejek, ada Eko mahasiswa Polnep. Setiap hari kami memakan ejekannya yang halus dan lucu, tetapi kadang-kadang ejekannya itu kasar dan tidak tepat tempatnya. Eko berasal dari luar Kalimantan, yaitu Pulau Jawa sama seperti Andi. Yang sering diejek Eko adalah Ari Si Kecap alias tidak bisa makan, jika tidak ada kecap yang ada di nasi yang dimakannya itu, Ari adalah satu di antara alumni kampus ABA yang sekarang bekerja satu agen dengan Rizal yaitu sales motor yamaha. Jika mereka sudah bertatap muka di ruang tamu, tempat biasanya kami ngumpul, tongkrongan bersama. Suasana akan menjadi gokil dan penuh humoris bercekcok dengan ejekkan-ejekkan yang kadang menyindir, tetapi semua itu sudah kami anggap biasa dan lumrah hidup satu atap dengan ras yang berbeda.

Banyak keanekaragaman budaya, tingkah laku di kost itu. Selain mereka, banyak lagi anak-anak kost 568 yang mempunyai kebiasaan yang luar biasa lucunya, anehnya, joroknya, dan macam-macam lagi yang setiap harinya mewarnai suasana hari-hari tinggal di kost tersebut yaitu kost yang bernomor 568.

0 komentar:

Posting Komentar