Jumat, 11 Maret 2011 | By: Menulis Itu Mudah....

Cara menulis straight news


Pertama, cobalah Anda meruntut tulisan dari yang paling penting terdahulu. Jika tulisan yang akan Anda muat adalah kebakaran ungkaplah yang paling penting dari kejadian itu. Biasanya setiap jurnalis punya penilaian yang berbeda-beda. Tergantung dari sudut apa kejadian itu akan mereka tampilkan. Bila kebakaran itu menghanguskan ratusan kios. Maka poin ini layak Anda tempatkan di paragraph atau alinea pertama. Terus ungkap lagi informasi yang sangat penting dari peristiwa kebakaran itu. Ternyata dari hasil liputan, Anda menemukan 3 orang korban tewas. Maka itu juga sangat layak Anda tempatkan di awal-awal tulisan. Jangan sekali-kali Anda menempatkan persoalan yang tidak penting di awal tulisan Anda. Semisal, dari liputan kebakaran tersebut Anda melihat beberapa pengendara motor masih mondar-mandir. Itu merupakan sesuatu yang tidak penting. Berita Anda akan benar-benar menjadi ‘magnet’ bila di awal tulisan, Anda telah memberi bobot yang begitu penting. Masih banyak lagi yang bisa Anda tempatkan di awal tulisan dari kejadian kebakaran.

Kedua, runtut kembali poin-poin yang Anda nilai masih memiliki bobot yang cukup signifikan. Ya, informasi yang Anda nilai penting. Biasanya tulisan liputan yang bagus selalu mengupas hal lain dari hal-hal yang sangat penting sebelumnya. Saat Anda meliput kebakaran, Anda melihat beberapa orangtua yang dievakuasi dari lokasi kebakaran. Maka, itu juga penting untuk Anda tuliskan. Hal seperti ini bisa mendukung tulisan yang Anda buat di awal-awal paragraph tadi. Mungkin Anda juga melihat petugas kebakaran yang bekerja ekstra untuk melakukan pemadaman. Maka poin itu juga penting untuk ditulis. Hal lain, ternyata dari liputan itu, Anda mendapati beberapa warga yang mencoba mengevakuasi harta bendanya, maka itu juga sangat layak Anda tampilkan sebagai poin penting.

Ketiga, barulah Anda beranjak untuk melanjutkan hasil liputan yang bobotnya lebih rendah. Tulislah lanjutan dari kejadian kebakaran yang pastinya Anda memahami kondisinya. Semisal, dari kejadian kebakaran petugas mengerahkan sepuluh kendaraan pemadam kebakaran. Atau bisa jadi api yang padam hanya menyisakan puing-puing bangunan yang sudah hangus terbakar. Intinya, untuk sebuah tulisan liputan yang baik, hal-hal yang biasa selayaknya Anda juga tampilkan. Yang terpenting tidak mengurangi minat pembaca.

Terakhir, adalah poin yang jika tidak Anda cantumkan tidak akan berpengaruh terhadap kualitas berita Anda. Sesuatu yang tidak penting biasanya hanya menambah tulisan Anda lebih melorot. (Baik juga bila Anda ingin menghabiskan tinta di layar komputer Anda, he..he..). Anda mungkin paling sering berhenti melanjutkan membaca hasil sebuah liputan karena tidak penting untuk dilanjutkan. Rumus ini biasanya berlaku umum, terkecuali Anda benar-benar membutuhkan informasi itu hingga tuntas. Anjuran saya, tulislah liputan berdasarkan model piramida terbalik ini. Mulai dari yang sangat penting, penting, biasa, hingga seterusnya.

0 komentar:

Posting Komentar