Selasa, 05 April 2011 | By: Menulis Itu Mudah....

AKU DAN KEHIDUPANKU

Oleh: Fitri Wahyuni

Aku dan teman-teman ku yang setiap tahun terpaksa harus melakukan kewajiban kami dan direpotkan oleh kawajiban itu mau tidak mau kami jalani, maklum jatah menempati rumah hanya satu tahun habis itu pindah lagi menyesuaikan diri lagi dengan lingkungan baru kami, sempat susah saat mencari rumah baru kami pasalnya selera kami yang berbeda-beda karena ada lima kepala yang perlu ditanya saat ingin mengontrak rumah, sempat ada yang bergurau karena sudah lelah mencari rumah katanya ingin mengatapi kuburan cina dan macam-macam lagi, pada saat melihat rumah gagal lagi karena kamar cuma dua otomatis karena kami mencari rumah yang tiga kamar jadi batal lagi. Lelah benar-benar melelahkan sungguh susah hidup di kota, berpencar mencari kontrakan kesana kemari dapat rumah saat ditelepon rumahnya kemahalan, tidak ada garasi, pagar, ini itu sehingga tidak terasa hari berganti hari masa selesai kontrakan dirumah lama sudah dekat, dan kami juga tidak bisa menyambung dirumah lama karena rumah tersebut ingin dijual, yah jatuh lah talak tiga dan harus menepati rumah baru ku kini .

Ini bulan keempat aku menempati rumah baru kami di Jalan Dr. Wahidin S, rumah yang sederhana dan terdapat tiga kamar ini merupakan tempat aku bersandar dan melepas kelelahan serta kepenatan aku saat lelah, habis menempati rumah yang lumayan mewah dan besar tahun lalu kini rasanya agak cangung dan sempit pasalnya tahun lalu kami mengontrak rumah berlantai dua dan besar terdapat lima kamar, dilantai dasar terdapat dua kamar dan dilantai dua terdapat tiga kamar, kamar aku dan teman ku yang dulu pun lumayan besar tersedia lemari besar dan kasur yang empuk serta lengkap dengan WC tetapi itu dulu sekarang sungguh jauh berbeda aku tinggal dirumah yang sederhana dan sedikit menyeramkan karena didepan rumah kontrakan kami kini terdapat kuburan. Lengakap sudah penderitaan ku, saat yang melelahkan harus pindah-pindahkan barang bersih-bersih rumah baru yah tapi begini lah hidup dari pada tinggal dijalan masih mending ada rumah orang yang bersedia dikontrakan. Ini yang ketiga kalinya aku pindah rumah selama aku kuliah, pertama aku masuk kuliah aku dan abangku tinggal ditempat keluarga tetapi karena rumah keluarga ku harus dijual jadi aku dan abangku mencari sanak saudara yang

sama-sama dari daerah kami untuk mencari kontrakan jadi sepakat lah kami untuk mengontrak,dan sampai sekarang hanya satu yang tidak bergabung bersama kami lagi dan tinggal lah kami berlima yang tinggal di perumahan keluarga anak rantau hulu.

Saat pertama-tama ingin pindah aku merasa keberatan karena aku takut di depannya ada kuburan tetapi mau tidak mau karena kami tidak punya banyak waktu lagi karena tanggal 25 Desember harus angkat kaki dari rumah lama, jadilah aku warga baru di kompleks Batara Indah yang tidak jauh dari rumah lama dulu, hanya berbeda bloknya saja sekarang kami tinggal diblok D-E, ada lagi penderitaan yang harus kami tanggung di kompleks kami tidak ada air PDAM mengalir kerumah sebenarnya ada tetapi menurut informasi dari tetangga sudah berapa tahun tidak mengalir kurang lebih sekitar lima tahun begitu air tidak mengalir dan kami hanya menggunakan air sumur yang hitam dan bau untuk mandi, terkadang aku menumpang mandi dan mencuci dirumah kawan ku. Tetapi mungkin dewi keberuntungan lagi berpihak kepada kami karena penderitaan itu hanya berlangsung selama satu bulan lebih setelah itu air ditempat kami pun mengalir tepatnya diakhir bulan Februari karena kami menempati rumah pada bulan Januari jadi tidak terlalu lama kami merasakan penderitaan tidak adanya air bersih.

Tinggal tahap penyesuaian diri kepada tetangga dan lingkungan sekitar, untung saja lah tetangga yang berdakatan dengan rumah kami baik dan ramah jadi sekarang kami sudah tidak canggung lagi bahkan sudah seperti keluarga terkadang kami memberi meraka oleh-oleh khas dari Kapuas Hulu yaitu kerupuk kering dan ikan asin, begitu pula mereka juga tidak sungkan-sungkan memberi makanan kepada kami dan meminjam motor terkadang menitipkan rumah kepada abang-abang ku, bahagia juga tinggal dilingkungan baru ini merasa lebih ada keluarga berbeda dengan lingkungan rumah kontrakan kami dulu, kami tidak terlalu dekat dengan para tetangga tetapi pernah juga Ibu di depan rumah kami memberi makanan pada saat lebaran Idul Adha tetapi kedekatan kami tidak terlalu nampak berbeda dengan lingkungan baru kami sekarang kami sudah seperti orang yang sudah kenal lama. Bila sore terlihatlah anak-anak bermain di lapangan bulu tangkis di depan rumah Kami yang berdekatan dengan kuburan cuma kuburannya ditutup dengan tembok tinggi makanya aku tidak terlalu takut juga karena tidak kelihatan dan sore aku pun mulai santai diteras rumah melihat anak-anak bermain sambil mengenang masa kecil ku dikampung dulu begitu indah dan tidak ada beban, tetapi dibalik semua ini aku mendapat makna kehidupan yang luar biasa tentang arti hidup.

0 komentar:

Posting Komentar